Semua Karya Musik: Inovasi musik yang menandai sebelum dan sesudah

Pembaharuan Terakhir: 22/11/2024
penulis: Isaac
  • All Music Works adalah label rekaman pertama di dunia yang terdiri dari artis-artis yang diciptakan dengan kecerdasan buatan.
  • Artis virtual mereka telah merancang biografi, kepribadian, dan gaya musik sepenuhnya.
  • Teknologi ini menghasilkan musik orisinal dan berkualitas tinggi, dengan pengawasan manusia untuk memastikan keasliannya.
  • Perusahaan rekaman berupaya merevolusi industri musik dengan proposal yang cepat, mudah diakses, dan disruptif.
semua musik berfungsi-0

Revolusi teknologi Hal ini telah menjangkau semua sektor, dan dunia musik juga tidak ketinggalan. Dalam konteks ini meledak Semua Karya Musik (AMW), sebuah label rekaman yang berlokasi di kota Malaga, Spanyol yang telah mengambil langkah untuk secara eksklusif mengintegrasikan artis-artis yang dihasilkan kecerdasan buatan (IA). Proyek inovatif ini bertujuan untuk mengubah aturan main dengan proposal kreatif yang belum pernah ada sebelumnya.

Carlos Zehr, pendiri kolektif kreatif ini, dengan jelas menyatakan: "Kami tidak mengikuti aturan, kami menulis ulang aturan tersebut." Premisnya sederhana, namun kuat: membuat musik dan menciptakan seniman yang melampaui batasan tradisional, menggunakan teknologi sebagai sekutu untuk mengeksplorasi bentuk-bentuk baru ekspresi artistik dan komersial.

Apa yang membuat artis AMW unik?

Artis Virtual Semua Karya Musik

Tidak seperti pendekatan lain di mana kecerdasan buatan meniru atau mengadaptasi suara dan gaya yang sudah ada, Semua Karya Musik berkomitmen terhadap orisinalitas total. Setiap artis dirancang dari awal: gaya musiknya, estetikanya, dan bahkan cerita fiksi yang menciptakan identitas utuh. Menurut Zehr, “semuanya dimulai dengan pena dan kertas, menganalisis tren, dan membangun profil terperinci.”

Di antara nama-nama paling terkenal dalam katalog adalah Anjing yang Baik, seorang artis dengan pengaruh indie rock, garage rock, dan Britpop; salah satu Motel Loic, yang proposalnya memadukan synth-pop, disco-funk, dan psikedelia. Ada juga tempat untuk genre seperti trap, reggaeton dan k-pop, yang diwakili oleh tokoh-tokoh seperti Peggeo y Miyoo.

Peran teknologi

La inovasi teknologi adalah inti kesuksesan All Music Works. Menurut pendirinya, perusahaan tersebut menggunakan alat kecerdasan buatan canggih yang memungkinkannya menciptakan elemen seperti suara, aransemen instrumental, dan lirik untuk lagu-lagunya. Namun, itu sentuhan manusia tetap penting. “Tim kami terus memantau pekerjaan untuk memastikan bahwa AI menghormati pedoman seperti nada suara, ritme, dan bahkan narasi yang ingin kami sampaikan pada setiap lagu,” jelas Zehr.

  DeepSeek vs Copilot: Mana yang lebih baik untuk Windows?

Hasilnya adalah sebuah produksi cepat, mudah diakses, dan efisien secara ekonomi. Zehr mengatakan mereka dapat memproduksinya dalam waktu satu bulan dan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan biaya produksi yang dibutuhkan oleh label rekaman tradisional lainnya dalam waktu satu tahun.

 

Di sisi hukum, AMW juga berupaya untuk mendahului kemungkinan perdebatan mengenai kepenulisan dan hak atas karya yang dibuat dengan AI. “Jika pedoman yang jelas dirancang dan ada pengawasan manusia, kita berbicara tentang seni,” kata Zehr, menanggapi pertanyaan apakah kreasi yang dihasilkan mesin dapat dianggap asli.

Dampaknya terhadap industri dan masyarakat

La ambisi All Music Works tidak berhenti pada memproduksi musik. Perusahaan rekaman ini juga menjajaki teknologi untuk membawa proposal ini ke bidang konser live dan mengembangkan model bisnis B2B yang dirancang untuk merek yang ingin mengasosiasikan dirinya dengan musik.

Artis virtual AMW tersedia di platform populer seperti Spotify y Tiktok, di mana mereka memperoleh banyak pemirsa dengan cepat. “Ini baru permulaan,” kata Zehr, seraya mencatat bahwa pendapatan dari Streaming dan lisensi hanyalah puncak gunung es dari apa yang ingin mereka capai.

Model yang mengganggu atau ancaman?

 

Pendapat mengenai model inovatif ini terbagi. Di satu sisi, banyak pihak melihat AMW sebagai peluang unik untuk mendemokratisasi produksi musik, yang memungkinkan artis “virtual” untuk bersaing secara setara dengan bintang-bintang internasional ternama. Namun, yang lain mengkritik kurangnya "jiwa" yang mereka anggap penting dalam penciptaan artistik.

Terlepas dari kritik tersebut, All Music Works yakin bahwa perpaduan antara teknologi dan seni adalah masa depan. “Hanya dengan menantang hal-hal yang sudah ada, kita dapat benar-benar berinovasi,” Zehr menyimpulkan, memperkenalkan pendekatan artistik yang merangkul sisi manusia dan digital sebaik-baiknya.

Semua Musik Berfungsi di platform digital

All Music Works berupaya untuk mendefinisikan kembali apa yang kita pahami tentang musik dan seniman di dunia di mana kreativitas dan teknologi berjalan beriringan. Mottonya, “tidak ada evolusi tanpa revolusi,” dengan sempurna merangkum misinya: menciptakan masa depan di mana AI lebih dari sekadar alat, namun merupakan kekuatan kreatif sejati.